Senin, 28 Desember 2009

GASTRITIS

GASTRITIS

I. PENGERTIAN

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung, gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa ( ARIEF ,MANSJOER,DKK,1999 : 492 )
Gastritis merupakan suatu peradangan pada mukosa lambung dapat bersifat akut, kronik,difus atau lokal.Dua jenis gastritis yang sering terjadi gastritis superfisial akut dan gastritis atrofik kronik ( WILSON dan LESTARI, 1994 : 376 ).
Gastritis adalah suatu imflamasi pada mukosa lambung , merupakan salah satu masalah paling umum yang menginfeksi perut , gastritis dapat bersifat akut atau kronik dan mungkin bisa juga menyebar atau terbatas atau lokal ( SHARON MANTIK LEWIS, 2000 : 1101 )
Gastritis merupakan peradangan pada perut yang bersifat akut atau kronik yang disebabkan oleh bakteri,toksin atau obat-obatan. Anak-anak dan usia lanjut lebih sensitif terhadap ingestan ( segala sesuatu yang masuk kedalam lambung ) dan sering mengalami gastritis akut ( BILLING,MC.GOVERN,DIANE,LILIAN,GATLIN,STOKES, 2000 : 975 ).
Gastritis terbagi dua, ada yang bersifat akut dan kronik, yaitu sebagai berikut :

1) Gastritis Akut

a).Iritation Gastritis.
Gastritis yang disebabkan oleh makanan dan minumnan yang mengiritasi pada selaput lendir lambung, misalnya obat-obatan,makanan yang pedas dan alkohol.

b). Carrosive gastritis
Gastritis yang disebabkan oleh asam atau alkali keras terdapat tukak-tukak disamping tanda-tanda radang akut terutama disepanjang kulvatura minor.

c) Gastritis purulenta
Gastritis yang disebabkan oleh proses bakterimia dan pecahnya abses pada lambung.

d) Gastritis hemoragie.
Gastritis yang terjadi akibat perdarahan, biasanya sebagai komplikasi penyakit infeksi seperti pneumonia dan dipteri.

2) Gasritis kronik.

a) Hipertropican
Penebalan pada mukosa lambung dan sub mukosa lambung banyak terbentuk lipatan sehingga permukaan lambung bagian dalam tidak rata dan kasar.
b) Artropican.
Terdapat rugae pada lambung sehingga lipatan pada mukosa hilang dan mengakibatkan permukaan dalam lambung licin.
Gejala :
a. Nyeri bersifat terbakar dan panas.
b. Perut terasa penuh.
c. Mual dan muntah.

Sedangkan gastritis yang paling sering terjadi menurut LORRAINE M, WILSON dan LULA B.LESTER, 1994 : 376 adalah sebagai berikut :
1) Gastritis superfisialis akut.
Mneurut penyakit yang sering ditemukan, biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri; merupakan responmukosa lambung terhadapa berbagai iritasi lokal, endotoksin bakteri ( masuk setelah menelan makanan yang terkontaminasi ),kafein, alkohol dan aspirin merupakan agen-agen penyebab yang tersering.

2) Gastritisartrofik kronik.
Ditandai oleh artropi progresif eptel kelenjar disertai kehilangan sel parietal dan chief cell, akibat produksi asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik menurun, dinding lambung menipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata.
Kesimpulan dari pengertian diatas , gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang bersifat akut dan kronik yang disebabkan oleh bakteri, toksin atau obat-obatan yang dimanifestasikan dispepsia.

2. ETIOLOGI
Etiologi gastritis terbagi dua , gastritis akut dan gastritis kronik, yaitu sebagai berikut :
1) Gastris akut
Etiologi gastritis antara lain :
a. Obat-obatan. : Aspirin, Obat anti imflamasi Non Steroid ( AINS )
b. Alkohol.
c. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma , luka bakar, sepsis.

2) Gastritis kronik
Etiologi gastritis tidak diketahui, penyakit ini lebih sering terjadi pada orang tua mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, teh panas dan merokok merupakan predisposisi timbulnya gastritis kronik ( Lorraine M.Wilson dan Lula B.Lester, dalam Patofisilogi, 1994 :376 ).
Etiologi gastritis secara makroskopis terdapatlesi pada mukosa dengan lokasi yangerbeda , jika ditemukan pada korpus dan fundus biasanya disebabkan oleh stress, jika disebabkan karena obat-obatan AINS terutama ditemukan didaerah antrium namun dapat juga menyeluruh , sedangkan secara mikroskopik terdapat erosi dengan regenerasi apitel dan ditemukan reaksi sel inflamasi neutropil yang minimal ( Arief Mansjoer, 1999 : 376 ).
Etiologi lain dari gastritis antara lain adalah sebagai berikut :
a. mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas dan minum-minuman yang mengandung alkohol dan kafein.
b. Serangan bakteri.
c. Gastritis juga sering kali dihubungkan dengan penggunaan aspirin dan stress ( Dennison, Robin D, 1996 : 440 )

3. PATOFISIOLOGI.

Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan defensif yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa, faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak terjadi kerusakan atau kelainan patologi.


Tabel I

Faktor Agresif dan Defensif

Faktor Agresif Faktor Defensif
Asam lambung
Pepsin
AINS
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H.Pylori
Bahan korosif : asam dan basa kuat Mukus
Bikarbonat mukos
Prostaglandin
Mikrosirkulasi
( Arief Mansjoer, 1999 : 492 )

Ada beberapa faktor faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan mukosa lambung faktor-faktor tersebut adalah :

Tidak ada komentar:

BAGIKAN KE Facebook