Sabtu, 26 Desember 2009

PNEUMONIA

PNEUMONIA

PENGERTIAN
Pneumonia adalah radang paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam, sperti bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing.

KLASIFIKASI
Berdasarkan anatomiknya, pneumonia dibagi atas pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia) dan pneumonia interstitial (bronchitis).
Berdasarkan etiologinya, dibagi atas;
1. Bakteri
• Pneumokok, merupakan penyebab utama pneumonia. Pada orang dewasa umumnya disebabkan oleh pneumokok serotipe 1 samapi dengan 8. Sedangkan pada anak-anak serotipe 14, 1, 6, dan 9. Inseiden meningkat pada usia lebih kecil 4 tahun dan menurun dengan meningkatnya umur.
• Steptokokus, sering merupakan komplikasi dari penyakit virus lain, seperti morbili dan varisela atau komplikasi penyakit kuman lainnya seperti pertusis, pneumonia oleh pnemokokus.
• Basil gram negatif seperti Hemiphilus influensa, Pneumokokus aureginosa, Tubberculosa.
• Streptokokus, lebih banyak pada anak-anak dan bersifat progresif, resisten terhadap pengobatan dan sering menimbulkan komplikasi seperti; abses paru, empiema, tension pneumotoraks.

2. Virus
• Virus respiratory syncytial, virus influensa, virus adeno, virus sistomegalik.

3. Aspirasi
4. Pneumonia hipostatik
• Penyakit ini disebabkan tidur terlentang terlalu lama.
5. Jamur
6. Sindroma Loeffler.

GEJALA KLINIK
Bronchopneumoni biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari. Suhu dapat naik mendadak sampai 30 - 40  C.dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, sesak dan sianosis sekunder hidung dan mulut, pernapasan cuping hidung merupakan trias gejala patognomik. Kadang-kadang disertai muntah dan diare. Batuk mula-mula kering kemudian jadi produktif.

PEMERIKSAAN FISIK
Pada stadium awal sukar dibuat diagnosa dengan pemeriksaan fisik. Tapi dengan adanya napas cepat dan dangkal, pernapasan cuping hidung, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Harus dipikirkan kemungkinan pneumonia. Hasil pemeriksaan fisik tergantung dari pada luas daerah yang terkena. Pada perkusi toraks sering tidak ditemukan kelainan. Pada auskultasi suara napas vesikuler dan lemah. Terdapat ronchi basah halus dan nyaring. Jika sering bronchopneumonia menjadi satu (confluens) mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara napas mengeras.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Secara laboratorik ditemukan lekositosis, biasanya 15.000 - 40.000 / m dengan pergeseran ke kiri. LED meninggi. Pengambilan sekret secara broncoskopi dan fungsi paru-paru untuk preparat langsung; biakan dan test resistensi dapat menentukan / mencari etiologinya. Tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar. Pada punksi misalnya dapat terjadi salah tusuk dan memasukkan kuman dari luar. Foto rontgen dilakukan untuk melihat :
• Komplikasi seperti empiema, atelektasis, perikarditis, pleuritis, dan OMA.
• Luas daerah paru yang terkena.
• Evaluasi pengobatan
Pada bronchopnemonia bercak-bercak infiltrat ditemukan pada salah satu atau beberapa lobur.

PENGOBATAN
1. Bila dispnea berat berikan Oksigen
2. IVFD ; cairan DG 10 % atau caiara 24 Kcl, Glukosa 10 % tetesan dibagi rata dalam 24 jam.
3. Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan Kloramfenikol 75 mg / kg BB/ hari dibagi dalam 4 dosis.

PROGNOSIS
Dengan menggunakan antibiotika yang tepat dan cukup, mortalitas dapat diturunkan sampai kurang dari 1 %.

Tidak ada komentar:

BAGIKAN KE Facebook