Sabtu, 26 Desember 2009

PNEUMOTORAKS

PNEUMOTORAKS

DEFINISI
Pneumotoraks adalah adanya udara di dalam rongga pleura. Pneumotoraks banyak terjadi pada penderita umur dewasa (40 tahun ). Laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.

KLASIFIKASI
1. Berdasarkan terjadinya.
a. Artifisial
b. Traumatik
c. Spontan
2. Berdasarkan lokasinya
a. Pneumotoraks parietalis
b. Pneumotoraks mediastinalis
c. Pneumotoraks basalis
3. Berdasarkan derajat kolaps
a. Pneumotoraks totalis
b. Pneumotoraks partialis
4. Berdasarkan jenis fistel
a. Pneumotoraks terbuka
Pneumotoraks dimana ada hubungan terbuka antara rongga pleura dan bronchus yang merupakan dunia luar. Dalam keadaan ini tekanan intra pleura sama dengan tekanan barometer (luar ). Tekanan intra pleura disekitar nol (0 ) sesuai dengan gerakan pernapasan. Pada waktu inspirasi tekanannya negatif dan pada waktu ekspirasi positif + 2 ekspirasi
- 2 inspirasi

b. Pneumotoraks tertutup
Rongga pleura tertutup tidak ada hubungan dengan dunia luar. Udara yang dulunya ada di rongga pleura kemungkinan positif oleh karena diresorbsi dan tidak adanya hubungan lagi dengan dunia luar, maka tekanan udara di rongga pleura menjadi negatif. Tetapi paru belum mau berkembang penuh. Sehingga masih ada rongga pleura yang tampak meskipun tekanannya sudah negatif - 4 ekspirasi
- 12 inspirasi
c. Pneumotoraks ventil
Merupakan pneumotoraks yang mempunyai tekanan positif berhubung adanya fistel di pleura viseralis yang bersifat ventil.Udara melalui bronchus terus ke percabangannya dan menuju kearah pleura yang terbuka. Pada waktu inspirasi udara masuk ke rongga pleura dimana pada permulaan masih negatif. Pada waktu ekspirasi udara didalam rongga pleura yang masuk itu tidak mau keluar melalui lubang yang terbuka tadi bahkan udara ekspirasi yang mestinya dihembuskan keluar dapat masuk kedalam rongga pleura, apabila ada obstruksi dibronchus bagian proksimal dari fistel tersebut. Sehingga tekanan pleura makin lama makin meningkat sehubungan dengan berulangnya pernapasan. Udara masuk rongga pleura pada waktu ekspirasi oleh Karena udara ekspirasi mempunyai tekanan lebih tinggi dari rongga pleura, lebih-lebih kalau penderita batuk-batuk, tekanan udara di bronchus lebih kuat lagi dari ekspirasi biasa.

ETIOLOGI DAN PATHOGENESIS
• Pada waktu inspirasi tekanan intra pleura lebih negatif daripada tekanan intra bronchial, maka paru akan berkembang mengikuti dinding thoraks sehingga udara dari luar dimana tekanannya nol (0) akan masuk bronchus sampai ke alveoli.
• Pada waktu ekspirasi dinding dada menekan rongga dada sehingga tekanan intra pleura akan lebih tinggi dari tekanan di alveolus ataupun di bronchus sehingga udara ditekan keluar melalui bronchus.
• Tekanan intra bronchial meningkat apabila ada tahanan jalan napas. Tekanan intra bronchial akan lebih meningkat lagi pada waktu batuk,bersin, atau mengejan, pada keadaan ini glottis tertutup. Apabila di bagian perifer dari bronchus atau alveolus ada bagian yang lemah maka akan pecah atau terobek.
• Pneumotoraks terjadi disebabkan adanya kebocoran dibagian paru yang berisi udara melalui robekan atau pecahnya pleura. Robekan ini akan berhubungan dengan bronchus.
• Pelebaran dari alveoli dan pecahnya septa-septa alveoli yang kemudian membentuk suatu bula di dekat suatu daerah proses non spesifik atau granulomatous fibrosis adalah salah satu sebab yang sering terjadi pneumotoraks, dimana bula tersebut berhubungan dengan adanya obstruksi emfisema.
• Penyebab tersering adalah valve mekanisme di distal dari bronchial yang ada keradangan atau jaringan parut.
Secara singkat penyebab terjadinya pneumotorak menurut pendapat “ MACKLIN “ adalah sebagai berikut :
• Alveoli disanggah oleh kapiler yang lemah dan mudah robek, udara masuk ke arah jaringan peribronchovaskuler apabila alveoli itu menjadi lebar dan tekanan didalam alveoli meningkat.
• Apabila gerakan napas yang kuat, infeksi, dan obstruksi endobronchial merupakan fakltor presipitasi yang memudahkan terjadinya robekan.
Selanjutnya udara yang terbebas dari alveoli dapat menggoyakan jaringan fibrosis di peribronchovaskuler kearah hilus, masuk mediastinum dan menmyebabkan pneumotoraks atau pneumomediastinum.
GEJALA KLINIK
• Keluhan : timbulnya mendadak, biasanya setelah mengangkat barang berat, habis batuk keras, kencing yang mengejan, penderita menjadi sesak yang makin lama makin berat.
• Keluhan utama : sesak, napas berat, bias disertai batuk-batuk. Nyeri dada dirasakan pada sisi sakit, terasanya berat (kemeng), terasa tertekan, terasa lebih nyeri pada gerakan respirasi.

PEMERIKSAAN FISIK
• Sesak ringsn sampai berat, napas tertinggal, senggal pendek-pendek.
• Tanpa atau dengan cyanosis.
• Tampak sakit ringan sampai berat, lemah sampai shock, berkeringat dingin.
Berat ringannya keadaan penderita tergantung dari keadaan pneumotoraksnya.
• Tertutup dan terbuka biasanya tidak berat.
• Ventil ringan tekanan positif tinggi biasanya berat.
• Selain itu tergantung juga keadaan paru yang lain dan ada atau tidaknya obstruksi jalan napas.
Pemeriksaan thoraks
• Terjadi pencembungan dan pada waktu pergerakan napas tertinggal pada sisi yang sakit.
• Trachea dan jantung terdorong kesisi yang sehat
• Icteus jantung terdorong ke sisi yang sehat
• Fremitus suara melemah atau menghilang.
• Suara ketuk hypersonor sampai tympani dan tidak menggetar.
• Pada auskultasi suara napas melemah sampai menghilang, suara vokal melemah dan tidak menggetar.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto thoraks :
Pada foto tampak hitam yang merata dan bagian lain paru yang kolaps akan tampak garis yang merupakan tepi dari paru.

DIAGNOSIS
Diagnosa pasti berdasarkan tekanan udara yang lebih tinggi dari normal.

DIAGNOSA BANDING
• Emfisema paru
• Asma bronchia
KOMPLIKASI
• Emfisema
• Hemathoraks
• Kardiogenik shock
• Kegagalan pernapasan

PENATALAKSANAAN
• Tindakan medis
• Tindakan bedak

PENGOBATAN TAMBAHAN
Sesuai sebab lain di paru :
-. TB Paru
-. Bronchitis kronis
-. Istirahat total/ tidur

Tidak ada komentar:

BAGIKAN KE Facebook